Pada tahun 2020, seluruh dunia terdampak bencana wabah virus covid-19. Termasuk Indonesia. Masyarakat sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah agar tidak tertular virus covid-19. Hal ini memicu perubahan secara besar – besaran. Baik dalam bidang pendidikan, karir, operasional bisnis, layanan finansial, layanan perbelanjaan, dan yang lainnya.
Masyarakat dituntut untuk mengadopsi digitalisasi. Tidak ada yang terkecuali. Nyaris semua kegiatan dilakukan menggunakan internet, laptop, dan smartphone. Pada waktu itu, anak sekolah tidak boleh datang ke sekolah. Pekerja kantor juga tidak diperbolehkan bekerja dari kantor. Semua pertemuan dilakukan melalui aplikasi pertemuan secara online. Aktivitas di pasar dan mall dibatasi. Bahkan ada beberapa pasar yang ditutup selama 14 hari.
Masyarakat tidak punya pilihan lain. Orang tua yang sebelumnya gaptek, ikut mempelajari cara menggunakan teknologi. Masyarakat Indonesia mulai merangkul digitalisasi secara besar – besaran. Perspektif baru tumbuh dari adaptasi tersebut. Indonesia semakin maju dengan adanya adaptasi besar – besaran terhadap digitalisasi.
Adaptasi digital di Indonesia secara besar – besaran menimbulkan berubahnya keseharian masyarakat, dan beberapa perubahan pada perusahaan dan organisasi.
Efek Digitalisasi Terhadap Masyarakat
Pembatasan sosial sewaktu covid-19 menyebebakan masyarakat jarang keluar. Layanan belanja online dan pengantaran menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan barang yang mereka butuhkan. Mereka memesan secara online melalui aplikasi perbelanjaan, dan kurir akan mengantarkan pesanannya.
Layanan perbankan, aplikasi pinjaman online, dan dompet digital menjadi semakin populer di tengah – tengah masa pandemi. Bahkan, untuk meminjam uang, masyarakat juga tidak perlu pergi keluar rumah. Yang sebelumnya terbiasa menonton film di bioskop malah terbiasa berlangganan aplikasi streaming film. Semua tiba – tiba terasa berada di dalam genggaman. Hanya dengan menggerakkan jari jemari, urusan selesai tanpa harus keluar rumah.
Pada saat itulah terjadi perubahan terhadap perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari – hari. Perubahan ini kemudian menjadi kebiasaan karena kenyamanan yang diberikan oleh layanan – layanan yang didigitalisasi.
Efek Digitalisasi Terhadap Usaha dan Organisasi
Pada saat itu, banyak layanan yang mulai didigitalisasi. Toko tidak hanya memajang barangnya di dalam bangunan, tapi memajang barang – barangnya di merchant online ataupun di website nya masing – masing.
Melihat meningkatnya pengguna sosial media dan aplikasi video, perusahaan dan pebisnis mengiklankan produknya melalui sosial media dan aplikasi video. Nyaris semua perusahaan memiliki akun sosial media. Mereka melaksanakan kampanye produk melalui sosial media dan aplikasi video.
Perusahaan dan pebisnis harus sadar dan segera melakukan inovasi bisnis mengikuti perubahan perilaku masyarakat. Jika tidak, kemungkinan besar akan gulung tikar. Masyarakat sudah terbiasa berbelanja di merchant online, dan menggunakan layanan finansial online.
Layanan bisnis harus segera didigitalisasi jika memungkinkan agar tidak ketinggalan jaman. Jangan buat calon pelanggan kebingungan. Perubahan digitalisasi membuat semua terlihat mudah diakses, otomatis, dan cepat. Maka perusahaan dan pebisnis diharapkan mampu untuk memenuhi kriteria tersebut agar menarik lebih banyak pelanggan.
Selain usaha, pekerja kantoran dan anggota organisasi sudah terbiasa dengan adanya digitalisasi. Organisasi harus mampu melihat sisi positif dari digitalisasi. Diantaranya mempercepat dan mempersingkat proses birokrasi, dan selalu memiliki backup data.
Teknologi Cloud Computing
Teknologi cloud computing memiliki peran penting pada proses adaptasi digital di Indonesia. Dengan teknologi cloud computing, pengguna dapat dengan mudah mengakses layanan bisnis atau produk suatu organisasi dengan lancar, hanya menggunakan internet.
Cloud computing telah merevolusi dunia bisnis. Proses bisnis menjadi lebih cepat. Bisnis menjadi lebih fleksibel. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan bagaimana bisnis bekerja dua puluh tahun yang lalu. Adaptasi digital di Indonesia dibantu oleh teknologi cloud computing. Layanan digital yang dipakai masyarakat sewaktu covid-19 memanfaatkan cloud computing.
Semua bisnis yang membutuhkan layanan real-time seperti video streaming, messaging, fintech, martketplace, dan layanan organisasi memanfaatkan teknologi cloud computing.
Cloud computing adalah pengiriman berbagai macam layanan komputasi melalui jaringan internet. Contoh: cloud storage, virtual machine, web app firewall, dan lainnya.
Kenapa sih bisnis dan organisasi harus menggunakan cloud computing?
- Tentunya memudahkan pelanggan. Pelanggan hanya membutuhkan perangkat keras dan internet untuk mengakses layanan atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan organisasi. Pelanggan dapat mengakses dari manapun dan kapanpun. Bisnis kamu berpotensi dilirik oleh calon pelanggan internasional.
- Perusahaan dan organisasi tidak perlu repot mengelola infrastruktur IT yang tidak sederhana.
- Seiring bertambahnya pelanggan, skalabilitas dibutuhkan, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap semua pelanggan. Tidak ada memuat yang terlalu lama, ataupun aplikasi crash karena kurangnya skalabilitas.
- Terdapat tindakan keamanan dan privasi yang lebih baik sehingga lebih aman.
- Biaya lebih murah karena dengan menggunakan teknologi cloud computing, perusahaan dan organisasi hanya perlu membayar layanan cloud yang dibutuhkan.
- Backup data yang meminimalisasi potensi kehilangan data.
Sebenarnya masih banyak alasan kenapa perusahaan dan organisasi membutuhkan cloud computing. Apalagi jaman sekarang, semua ada di dalam genggaman.
Nah, sudah tau kan kenapa butuh cloud computing? Sekarang waktunya kita tau tentang cloud server provider. Cloud server provider adalah penyedia layanan cloud computing. Tidak usah bimbang dan bingung mencari cloud server provider mana yang terpercaya. Langsung saja ke Eranyacloud, Cloud Server Provider terbaik dan terpercaya di Indonesia. Eranyacloud menyediakan banyak pilihan yang dibutuhkan untuk perusahaan dan organisasi. Eranyacloud mendukung Adaptasi digital di Indonesia dan #SelaluAdaTukIndonesia
Baca juga: Queue Pada Bahasa Pemrograman C++ (Antrian)
Sekian, terimakasih, dan semoga bermanfaat.