Masalah Sampah dan Pengelolaannya Yang Lebih Baik

Masalah Sampah dan Pengelolaannya Yang Lebih Baik

Penulis: Josi Kie N.

Sampah merupakan material yang dibuang karena tidak lagi diperlukan atau diinginkan. Sampah mencakup berbagai macam material, seperti material yang dapat terurai secara hayati maupun yang tidak dapat terurai secara hayati. Limbah/sampah dapat timbul dari berbagai tempat dan sumber, seperti dari rumah tangga, industri, pertanian, dan fasilitas kesehatan.

Menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2022 tercatat capaian volume sampah di Indonesia dari 77 kota mencapai 9 juta ton/tahun. Sebanyak 72.58% terkelola dengan baik. Sisanya sebanyak 27.42%  tidak terkelola. Hal ini dimungkinkan karena daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA) dan daya tampung pembuangan sementara (TPS) yang masih terbatas. Selain itu, masalah ini juga dimungkinkan karena masih ada pengelolaan sampah yang belum sesuai dengan standar yang diterapkan.

Baca juga :
AI Untuk Membuat Gambar dari Teks
Menghadiri Acara EverPoint Conference 2022

Limbah/sampah dapat dikelompokkan berdasarkan sifat fisik, kimiawi, dan potensinya yang membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa limbah/sampah membutuhkan penanganan dan pembuangan khusus, seperti limbah berbahaya, limbah radioaktif, dan limbah medis.

Jenis – Jenis Sampah di Indonesia
Masalah Sampah dan Pengelolaannya Yang Lebih Baik
Sumber: canva

1. Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari masyarakat dan rumah tangga.

2. Sampah Kesehatan

Sampah kesehatan adalah sampah yang timbul dari aktivitas fasilitas kesehatan, seperti benda tajam medis dan sampah menular.

3. Sampah Pertanian

Sampah pertanian adalah sampah yang berasal dari kegiatan agrikultur/pertanian, seperti kotoran hewan dan ampas tanaman.

4. Sampah Industri

Sampah industri adalah sampah yang ditimbulkan dari proses produksi dan manufaktur, seperti sampah berbahaya dan sampah tidak berbahaya.

5. Sampah Plastik

Sampah plastik adalah sampah plastik yang berasal dari rumah tangga, masyarakat, dan industri.

6. Sampah Khusus

Sampah khusus adalah sampah yang membutuhkan pengelolaan dan pembuangan khusus akibat sifatnya yang membahayakan, contohnya sampah kimia beracun, baterai, dan elektronik.

Efek Rumah Kaca

Masalah Sampah dan Pengelolaannya Yang Lebih Baik

Tumpukan sampah ikut berkontribusi dalam munculnya masalah pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena efek rumah kaca. Efek rumah kaca diciptakan oleh emisi gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer. Contoh gas rumah kaca adalah gas metana (CH4), belerang dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2),  karbon dioksida (CO2), klorofluorokarbon (CFC), dan nitrogen monoksida (NO). Sekitar 70% dari emisi gas rumah kaca disumbangkan oleh kegiatan produksi, distribusi, konsumsi, dan pembuangan.

Sampah organik yang teurai di tempat pembuangan sampah akan melepaskan gas metana. Gas metana merupakan gas rumah kaca yang efeknya paling kuat diantara gas rumah kaca lainnya. Sebanyak 20% gas metana berasal dari sampah dan limbah.

Pembakaran sampah juga menghasilkan emisi gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer pada saat pembakaran sampah terjadi adalah karbon dioksida. Walaupun pembakaran sampah mampu mengurangi jumlah sampah yang bertumpuk, solusi ini tidak dianggap sebagai solusi yang berkelanjutan. Selain menyumbang gas rumah kaca, pembakaran sampah juga dapat menyebabkan masalah lain pada lingkungan, misalnya polusi udara.

Masalah Yang Dihadapi di Lingkungan Perkotaan Terkait Sampah

1. Sampah Semakin Banyak

Sampah tidak akan semakin berkurang di wilayah perkotaan, justru akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan aktivitas penduduk dan jumlah penduduk yang padat. 

2. Sedikitnya Lahan Pembuangan

Perkotaan adalah tempat yang padat penduduk, otomatis lahan pembuangan untuk sampah sedikit. Lahan pembuangan sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya sampah yang dihasilkan setiap hari. Hal ini dapat menyebabkan tingginya tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir, bau tidak sedap yang tercium dari jarak jauh dari tempat pembuangan akhir, dan sampah dibuang pada tempat yang tidak seharusnya.

3. Jarak Jauh ke TPA

Jarak yang jauh membuat biaya pengangkutan sampah menjadi mahal. Banyak kendala yang dapat terjadi selama perjalanan ke TPA, apalagi saat musim hujan. Contohnya, armada pengangkut sampah tergelincir ke dalam jurang pada saat musim hujan.

Dampak Buruk Akibat Tumpukan Sampah Tercampur Pada Lingkungan Selain Efek Rumah Kaca
Masalah Sampah dan Pengelolaannya Yang Lebih Baik
Sumber: canva

Tumpukan sampah yang tercampur sulit terurai dikarenakan sampah yang terdapat didalamnya mengandung berbagai macam sifat fisik dan kimia yang berbeda. Setiap sampah yang terdapat didalamnya juga terurai dengan kecepatan berbeda. 

Material organik dapat terurai secara cepat dibandingkan material lainnya. Contoh material organik adalah sisa makanan, dedaunan, dan produk kerta. Sedangkan material plastik, logam, dan kaca membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Ketika material organik dan material lainnya tercampur lalu ditumpuk, materi non organik memperlambat proses penguraian materi orgnaik. Selain itu, materi – materi yang tercampur dan tertumpuk tersebut tidak terpapar cahaya matahari, dan udara yang cukup. Yang mana membuat mikroorganisme pengurai hanya ada sedikit dan tidak cukup untuk proses penguraian secara mendalam.

Tumpukan sampah yang tercampur dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Selain efek rumah kaca, berikut ini dampak buruk dari tumpukan sampah yang tercampur bagi kehidupan dan lingkungan:

1. Pencemaran Udara

Tumpukan sampah yang tercampur menciptakan bau yang kurang sedap dan mengeluarkan yang dapat berkontribusi terhadap polusi udara.

2. Penyakit 

Orang – orang yang tinggal dan bekerja disekitar tempat pembuangan sampah dapat terkena masalah kesehatan. Patogen dan polutan yang ada dalam tumpukan sampah tercampur dapat menyebabkan masalah pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.

3. Pencemarah Tanah

Tumpukan sampah tercampur dapat mengandung bahan berbahaya. Jika bahan – bahan berbahaya ini meresap ke dalam tanah, maka dapat mencemari tanah dan mempersulit tumbuhnya tanaman di tanah tersebut.

4. Pencemaran Air

Ketika air hujan mengalir dari tumpukan sampah, air tersebut dapat membawa polutan ke dalam air tanah. Yang mana berpotensi mencemari air minum dan kehidupan di dalam air.

5. Ekonomi

Ternyata tumpukan sampah juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi disekitarnya. Orang lebih memilih untuk membeli barang atau makanan dan minuman dari tempat yang jauh dari tempat pembuangan sampah. Selain itu, nilai properti disekitar pembuangan sampah juga berkurang.

Pengelolaan Sampah Yang Lebih Baik
Masalah Sampah dan Pengelolaannya Yang Lebih Baik
Sumber: canva

Seperti yang kita baca dari paragraf – paragraf sebelumnya, sampah yang tertumpuk mengakibatkan banyak dampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan. Masalah sampah harus diselesaikan bersama – sama. Perkenalkan sistem tanpa limbah/sistem nol limbah. Sistem ini bertujuan untuk meminimalisir sampah yang dikirimkan ke tempat pembuangan akhir. Kalau dalam bahasa inggrisnya disebut Zero Waste System. Sistem ini melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaannya, termasuk masyarakat. Sistem ini mampu mengurangi 84% emisi gas rumah kaca yang disumbangkan oleh sampah dan pembuangan. Contoh kota yang sudah menerapkan zero waste cities di daerahnya adalah kota Bandung. 

Penerapan Zero Waste di daerah Kota Bandung, Sumber: YPBB Bandung
Penerapan Zero Waste di daerah Kota Bandung, Sumber: YPBB Bandung
Penerapan Zero Waste di daerah Kota Bandung, Sumber: YPBB Bandung
Penerapan Zero Waste di daerah Kota Bandung, Sumber: YPBB Bandung

Dengan adanya zero waste system, kita sebagai masyarakat dapat ikut andil dalam menyelesaikan masalah sampah. Lalu bagaimana caranya kita sebagai masyarakat berkontribusi? Caranya sangat mudah, memilah sampah sesuai jenisnya dari rumah. 

Dikutip dari video di YouTube YPBBBandung, sampah dapat dipilah menjadi 3 jenis bagian. Pastikan setiap jenis sampah memiliki tempat sampahnya masing – masing. Tidak harus menggunakan tempat sampah khusus, kita bisa lebih kreatif. Contohnya menggunakan timba bekas dan wadah bekas lainnya. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai 3 jenis sampah yang harus dipilah:

1. Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai secara alami dan mengalami pembusukan. Contohnya: sisa makanan, dedaunan, dan ranting.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit untuk terurai secara alami. Untuk menghancurkan sampah anorganik hanya dapat dilakukan di tempat penanganan khusus. Contoh sampah anorganik adalah material berbahan plastik dan kaleng, dan sampah elektronik.

3. Sampah Pembalut Sekali Pakai

Sampah ini termasuk pembalut dan diaper yang hanya dapat digunakan sekali. 

Dampak dari pemilahan sampah diantaranya, penanganan sampah menjadi lebih mudah, beban petugas sampah berkurang, sampah yang disetor ke TPA berkurang karena sampah jenis tertentu sudah diambil untuk dimanfaatkan misalnya sampah botol yang dijual dan sampah organik yang diolah menjadi kompos, kota menjadi lebih bersih, serta menambah penghasilan bagi petugas sampah dari hasil menjual botol dan kaleng. 

Baca juga: AI Untuk Membuat Video dari Teks

Sumber Data: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/