Proses Biji Kopi Menjadi Kopi Bubuk

Tahukah kamu bahwa kopi harus diolah sedemikian rupa agar gampang diseduh?

Sebelum menjadi bubuk kopi sachet, kopi yang sering kita minum memiliki proses yang panjang dari buah kopi hingga bubuk kopi. Kamu nggak akan menyangka karena sepertinya gampang – gampang saja menyeduh kopi. Tentu mudah jika hanya menyeduh kopi bubuk. Andaikan kopi harus dipetik dulu baru bisa diolah sendiri mungkin akan menghabiskan waktu yang lama hanya untuk menikmati secangkir kopi. Beruntunglah kita yang lahir pada jaman now ini dapat menikmatinya dengan mudah, tinggal beli di Swalayan atau toko kelontong lalu seduh dengan air panas. Yuk kita baca seperti apakah proses dari buah kopi hingga menjadi kopi bubuk…….

  1. Sortasi Kopi : Bagian proses yang pertama ini adalah pemilihan biji dan buah kopi. Buah kopi superior dipisahkan dari buah kopi yang inferior. Buah kopi superior adalah buah kopi yang masak, bernas, dan seragam. Sedangkan buah kopi inferior adalah buah kopi yang cacat, hitam, pecah, dan terkena hama penyakit. Pada proses ini juga diadakan pembersihan dari daun, ranting, kerikil, dan lainnya.
  2. Pengupasan biji kopi : Biji kopi bisa dikupas dengan dua cara yaitu, manual ataupun menggunakan mesin. Disarankan untuk pengupasan menggunakan mesin agar memisahkan kopi berdasarkan besar biji supaya menghasilkan hasil yang maksimal.
  3. Fermentasi biji kopi : Proses fermentasi memiliki 2 cara, yaitu cara basah dan cara kering. Untuk cara basah bisa dilakukan dengan cara memasukkan biji kopi ke dalam bak berisi air selama 12 – 36 jam, sedangkan cara kering menggunakan cara masukkan biji kopi kedalam plastik kering diamkan selama 12 – 36 jam. Fermentasi dilakukan untuk menyingkirkan lapisan lendir pada tanduk kopi dan mempertahankan citarasa kopi.
  4. Pencucian : Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan sisa – sisa lendir pada biji kopi setelah dilakukannya fermentasi. Cara ini dapat dilakukan secara manual ataupun menggunakan mesin.
  5. Pengeringan Kopi : Untuk tahap pengeringan, kopi harus dioven di ovenan pengering biji kopi. Suhu yang digunakan 45 – 500 C hingga kadar air mencapai 12,5% . Tetapi pengeringan juga bisa dibagi dengan 2 tahap. Yang pertama melalui penjemuran hingga kadar air sisa 20 % lalu dikeringkan menggunakan cara mekanis sampai kadar air tersisa 12,5 %.
  6. Pengukuran kadar biji : Tahap ini dilakukan setelah tahap pengeringan untuk melihat apakah kadar air dibawah atau diatas 12%. Kopi dengan kadar air dibawah 12% merupakan kopi yang telah mengalami pemborosan karena terlalu ringan.
  7. Penggilingan kopi : Setelah mengalami tahap pengukuran, kopi akan digiling menggunakan mesin huller untuk mendapatkan kopi beras atau kopi pasar. Penggilingan kopi bertujuan agar biji kopi berubah menjadi bubuk kopi dan memaksimalkan citarasa kopi.
  8. Penggudangan : Tahap yang terakhir ini adalah tahap dimana kopi setelah digiling akan disimpan dengan aman sebelum dipasarkan kepada konsumen. Daerah tropis seperti Indonesia dapat menggunakan tabir surya untuk menjaga udara didalam ruangan penggudangan.

Wahh…. Ternyata panjang juga ya prosesnya setelah dipanen untuk dijadikan kopi bubuk. Kopi yang baik adalah kopi yang dibuat dengan sepenuh hati tanpa mengabaikan proses – prosesnya. Si hitam ini perlu diberi proses juga loh kayak doi. Apakah kamu semakin tertarik pada kopi? Ataukah kamu ingin menjadi pengusah kopi? Semoga langkah – langkah diatas dapat bermanfaat untukmu.

Perbedaaan antara kopi dan teh

Kota – kota dengan permintaan kopi terbanyak di dunia

Leave a Comment